Kajian ke 12 Kitab Sulam Taufiq " Hal yang membatalkan Wudhu"
Hari Ke 10
Kitab Sulam Taufiq
فَصْلٌ : في نَواقِضِ الوُضُوءِ ويَنْقُضُ الوُضُوءَ: ما خَرَجَ مِنَ السَّبِيلَيْنِ
إلّا المَنِيَّ؛ ومَسُّ قُبُلِ الآدَمِيِّ أو حَلْقَةِ دُبُرِهِ بِبَطْنِ الكَفِّ بِلا
حائِلٍ؛ ولَمسُ [الذَّكَرِ] بَشَرَةَ [الأُنْثَى] الأجْنَبِيَّةِ [ولو زَوْجَةً] مَعَ
كِبَرٍ [أو العَكْسُ، فَيَنْتَقِضُ وُضُوءُ اللّامِسِ والمَلْمُوسِ إذا اخْتَلَفَ جِنْسُهُما
وكانَ كُلٌّ منهما يُشتَهَى ولم يَكُونا مَحْرَمَيْنِ]؛ وزَوالُ العَقْلِ إلّا نَوْمَ
قاعِدٍ مُمَكِّنٍ مَقْعَدَتَهُ.
Terjemahan:
Hal Hal Yang Membatalkan Wudhu
Yang membatalkan wudhu adalah perkara yang keluar dari dua
jalan (depan belakang) kecuali mani. Menyentuh kemaluan depan manusia atau
bundaran anus tanpa penghalang. Laki-laki menyentuh kulit wanita dewasa bukan
mahram walaupun istri begitu juga sebaliknya. Maka, wudhu orang yang menyentuh
dan yang disentuh sama-sama batal apabila beda jenisnya dan masing-masing
saling tertarik dan bukan mahram. Hilang akal kecuali tidurnya orang yang duduk
yang menetap pada tempat duduknya.
Posting Komentar untuk "Kajian ke 12 Kitab Sulam Taufiq " Hal yang membatalkan Wudhu""
Posting Komentar